cover
Contact Name
I Ketut Swarjana
Contact Email
aryindraiswara@gmail.com
Phone
+6281353111105
Journal Mail Official
ktswarjana@gmail.com
Editorial Address
Jl. Tukad Balian No.180, Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80227
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
JRKN
ISSN : 25806173     EISSN : 25486144     DOI : https://doi.org/10.37294
Core Subject : Health,
Jurnal Riset Kesehatan Nasional merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali dan merupakan wadah publikasi hasil kegiatan Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti di Indonesia. Jurnal Riset Kesehatan Nasional diterbitkan pertama kali pada tahun 2017. Jurnal ini mempublikasikan hasil-hasil penelitian kesehatan khususnya pada bidang keperawatan, kebidanan, farmasi, anestesiologi, akupuntur, nutrition dan kesehatan masyarakat. Jurnal ini bekerjasama dengan beberapa organisasi profesi termasuk dengan Dewan Perwakilan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Bali, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Daerah Bali, Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI) DPD Bali dan juga dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Bali. Jurnal Riset Kesehatan Nasional merupakan Jurnal Elektronik yang dikelola secara profesional dengan menggunakan Open Jurnal System dengan ISSN Cetak : 2580-6173 dan e-ISSN : 2548-6144. Jurnal Riset Kesehatan Nasional diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober. Artikel yang kami terima selanjutnya akan melewati proses review oleh reviewer kami hingga dinyatakan layak untuk dipublikasikan.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2019)" : 20 Documents clear
RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND COMMUNITY BEHAVIOR IN PRIMARY PREVENTION OF DHF IN VILLA MAKMUR, BEKASI siska evi martina
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.243 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.127

Abstract

In Indonesia, incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is increasing dramatically. The purpose of this study was to identify the relationship between knowledge level and community behavior in primary prevention of DHF in Villa Makmur, Bekasi. A cross sectional study was conducted with 144 respondents which is taking by purposive sampling technique. Questionarries thad had been compiled and modified was used as a tool in this study. The questionarries composed of the demographic characteristic and knowledge of DHF prevention. The study found that 72 respondents (50%) were 40-55 years old, 79 respondents were secondary level of education (54.9%), 131 respondents were employed (91%), 70 respondents had an enough knowledge about dengue (48.6%) and 78 respondents had a good behavior in prevention of DHF. There were a correlation between knowledge with primary prevention behavior of dengue fever with p value = 0.000 (p <0,05). Prevention of DHF is very important to reduce  the incidence of DHF. The community should be aware and improve the knowledge of DHF prevention.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR BARAT I Gd Satria Astawa; Ni Kd Nopi Sri Syandini; I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara; G A Dwina Mastryagung
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.268 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.131

Abstract

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Barat.Metode : Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional menggunakan tehnik pengambilan sampel non probability sampling  dengan metode Convinience Sampling. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Barat, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner  dengan jumlah sampel sebanyak 189 responden.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang ASI eksklusif yaitu 103 (54,5%), sebagian besar responden dengan dukungan suami kurang yaitu 90 (47,6), dan responden dengan status pekerjaan tidak bekerja yaitu 116 (61,4%). Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square menunjukkan p-value <0,05.Kesimpulan : Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu, dukungan suami, dan status pekerjaan ibu dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif
EFEK ULTRASOUND-GUIDED TRANSVERSUS ABDOMINIS PLANE (TAP) BLOK TERHADAP KEBUTUHAN ANALGETIK PASCA OPERASI SEKSIO SESAREA I Wayan Budi Artana; Ida Ayu Manik Damayanti
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.104 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.132

Abstract

Pendahuluan: Blok pada bidang transversus abdominis (transversus abdominis plane / TAP) merupakan teknik yang dilakukan dengan injeksi lokal anestesi secara bolus dengan dosis besar tunggal pada bidang transversus abdominis. Dalam penanganan nyeri pasca operasi seksio sesarea, Transversus Abdominis Plane (TAP) block, sebagai komponen regimen analgetik multimodal, memberikan analgesia yang paling baik diantara tehnik non-opioid. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Randomized Controlled Trial (RCT). Kelompok A mendapat TAP blok bilateral dengan levobupivacaine 0,5% masing-masning 15 ml, dan kelompok B (kontrol) tidak mendapat TAP blok. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa derajat nyeri pada  kelompok blok TAP lebih rendah dibanding kelompok kontrol pada jam ke-4 sampai jam ke-12 pasca operasi. Penelitian ini memperlihatkan bahwa kebutuhan fentanil total selama 24 jam pasca bedah lebih sedikit pada kelompok yang mendapatkan blok TAP (54 +  43.10 μg) dibanding kelompok kontrol (95 +  43.30 μg). Perbedaan ini bermakna secara statistik (p<0,05).Diskusi: Pada penelitian ini diketahui TAP blok dengan panduan USG sebagai komponen analgesia multimodal, memberikan analgesia yang efektif dan mengurangi kebutuhan dosis obat anelgetik pasca operasi seksio sesarea.Kata Kunci : Transversus Abdominis Plane (TAP), analgetik, operasi sesarea
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERANAN ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB PADA ANAK I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara; Md Rismawan; I Gd Satria Astawa
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.621 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.133

Abstract

Orang tua memiliki bertanggung jawab untuk menjamin keberlangsungan dan pembentukan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Tanggung jawab tersebut dapat dicapai melalui peran orang tua yang berkualitas dalam mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak. Salah satu bentuk perkembangan anak yang harus dicapai dengan optimal adalah rasa tanggung jawab pada anak. Seorang anak perlu mengembangkan rasa tanggung jawab sebagai persiapan pada saat dewasa nanti. Peranan orang tua dalam mengajari rasa tanggung jawab dapat dilakukan pada saat masa anak dimulai. Permasalahannya adalah dalam menjalankan peranannya tersebut, orang tua sering menghadapi beberapa masalah atau hambatan yang berpengaruh dalam pembentukan tumbuh kembang anak yang optimal salah satunya pengembangan rasa tanggung jawab pada anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor yang berpengaruh terhadap peranan orang tua dalam pengembangan sikap tanggung jawab pada anak. Responden pada penelitian ini adalah orang tua di wilayah kerja Puskesmas II Mengwi. Pada penelitian ini variable akan diukur menggunakan kuesioner. Pengujian hipotesa dilakukan dengan analisis regresi logistik. Dari lima variable independent, menunjukkan bahwa hanya 3 independen variabel yang significant dan berkontribusi dalam model (jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan). Dari ketiga variable tersebut, factor pendidikan merupakan factor yang paling dominan (OR = 5,199).
HARAPAN MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG BLENDED LEARNING Ida Bagus Ardhi Putra
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.373 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.134

Abstract

Efektivitas suatu inovasi pembelajaran tidak bisa mengabaikan aspek penting karakteristik siswa. Pembelajaran online memiliki banyak keunggulan dilihat dari kekayaan sumber belajar dan aktivitas belajar. Efektivitas teknologi sangat tergantung pada bagaimana teknologi tersebut diintegrasikan atau dimanfaatkan dalam pembelajaran. Beberapa temuan penelitian melaporkan bahwa pemanfaatan ICT memberikan hasil yang tidak konsisten. Hasil yang tidak konsisten ini sebagian  disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber belajar berbasis ICT yang digunakan dan belum tepatnya strategi pengintegrasianya dalam pembelajaran. Sebagian besar kualitas konten online yang masih rendah dan belum dirancang sesuai dengan karakteristik subjek dan pedagogi. Pemanfaatan ICT masih mengalami banyak kendala, terutama ketersediaan sumber belajar digital yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan harapan mahasiswa terhadap konten online dan pengelolaan blended learning pada program studi Ilmu Keperawatan. Responden yang dipilih adalah  mahasiswa Sarjana Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bali, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari  192 responden yang mengisi angket harapan mahasiswa terhadap konten online dan pengelolaan blended learning, mahasiswa keperawatan memberikan masukan yang berguna untuk mengembangkan konten online dan pengelolaan blended learning.
PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA LAKI-LAKI DAN REMAJA PEREMPUAN : STUDI KOMPARATIF Made Ririn Sri Wulandari; A.A Ngurah Nara Kusuma
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.225 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.135

Abstract

ABSTRAK Masa remaja yang merupakan masa peralihan ke masa pendewasaan diri sering terjadi proses krisis identitas atau pencarian jati diri. Selama proses tersebut akan terjadi perubahan dalam bersikap, berperilaku, serta perubahan sosial. Saat ini perilaku menyimpang seperti seksual pranikah pada remaja meningkat dari tahun ke tahun dan sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya yang dapat menurunkan kualitas remaja serta meningkatkan risiko negatif pada kesehatan reproduksinya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk membandingkan peran teman sebaya terhadap perilaku seksual  pada remaja laki-laki dan remaja perempuan.Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Denpasar dengan responden kelas X, XI, dan XII dengan rentang umur 16-18 tahun. Sampel diambil terpisah dengan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 64 responden remaja laki-laki dan 64 responden remaja perempuan.Hasil yang didapatkan adalah responden laki-laki dan perempuan cenderung memiliki peran teman sebaya yang kuat dengan jumlah 42 responden pada laki-laki dan 37 responden pada perempuan dan nilai p>0,05 secara statistik tidak terdapat hubungan antara peran teman sebaya dengan jenis kelamin. Perilaku seksual pada responden laki-laki maupun perempuan sebagian besar adalah perilaku seksual yang buruk yaitu pada laki-laki sebanyak 70,3% dan pada perempuan 54,7% dan nilai p=0,05 maka secara statistik terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku seksual. Hal ini disebabkan karena remaja laki-laki dalam pola perilaku cenderung berani melakukan perilaku yang beresiko seperti terlibat dalam kekerasan dan kriminalitas. Remaja laki-laki memiliki titik kritis yang berbeda akibat adanya tekanan mandiri lebih awal, adanya tekanan lebih kuat untuk memenuhi peran gender dan adanya pengaruh kuat dari peran teman sebaya.
Perilaku Laki-Laki Usia 15-19 Tahun Dalam Pencegahan Penularan HIV/AIDS Di Desa Sibang Kaja Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Ni Nyoman Ari Kundari Dewi; I.G.A Puja Astuti Dewi; Made Rismawan
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.434 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.137

Abstract

ABSTRAKTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku laki-laki usia 15-19 tahun dalam pencegahan penularan HIV/AIDS di Desa Sibang Kaja Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu remaja laki-laki usia 15-19 tahun dengan jumlah 147 responden, yang didapatkan melalui teknik simple random sampling. Data dikumpul menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan statistik deskriptif.Hasil: Penelitian ini menunjukkan sebanyak 51% responden memiliki perilaku yang baik dan 49% responden memiliki perilaku yang cukup dalam pencegahan penularan HIV/AIDS.Kesimpulan: Temuan ini mengindikasikan bahwa remaja laki-laki usia 15-19 tahun perlu meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakannya kearah yang lebih baik, sehingga akan terciptanya perilaku yang baik dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Kata Kunci: HIV/AIDS, Perilaku, Remaja ABSTRACTAim: To identify the behavior of adolescent boy in the age 15-19 years old in the prevention of HIV/AIDS transmission at Sibang Kaja village Abiansemal Badung. Method: This study employed cross sectional approach. To conduct this study, 147 respondents were recruited as the sample in this study through simple random sampling technique. The data were collected by using questionnaires and analyzed with descriptive statistics.Finding: The findings indicated that 51% of respondents had good behavior and 49% of respondents had moderate behavior in the prevention of HIV/AIDS transmission.Conclusion: In conclusion, adolescents boy in the ages 15-19 years old need to improve their knowledge, attitudes and actions to be better in order to build good behavior and in accordance with the norms. Keywords: HIV/AIDS, Behavior, Adolescents
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES KELUARGA PASIEN STROKE DENGAN AFASIA Fadhilah Rizka Utami
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.853 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.138

Abstract

Pendahuluan : Stres akibat kesulitan berkomunikasi tidak hanya dialami pasien stroke yang mengalami afasia, tetapi keluarga yang melakukan perawatan juga merasakan stres. Stres ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan tentang afasia dan dukungan sosial yang dimiliki keluarga. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang afasia dan dukungan sosial dengan tingkat stres pada keluarga pasien stroke yang mengalami afasia. Metode : Penelitian ini menggunakan desain cros sectional dengan 79 anggota keluarga pasien stroke yang mengalami afasia pada dua rumah sakit di Bukittinggi. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner tentang afasia, The Medical Outcome Study Social Support Survey dan Perceived Stress Scale. Hasil : Hasil penelitian dengan menggunakan uji Spearman Rank didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang afasia dengan stres keluarga (p=0,006). Kemudian tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan stres keluarga (p=0,883). Diskusi : Penelitian ini merekomendasikan pentingnya menilai stres pada keluarga pasien stroke dengan afasia dan meningkatkan pengetahuan keluarga tentang afasia sehingga stres dapat diatasi.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TENTANG ASUHAN MANDIRI RAMUAN DAN AKUPRESUR DI POLI KEBIDANAN PUSKESMAS TABANAN III Ni Nyoman Nuartini; ni putu noviana sagitarini
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.507 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.140

Abstract

Latar Belakang: Hasil Riskesdas Tahun 2013 menemukan bahwa proporsi rumah tangga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional sebesar 30,4%. Jenis pelayanan yang paling banyak digunakan adalah keterampilan tanpa alat sebesar 77,8%,  ramuan sebesar 49%, keterampilan dengan alat 7,1%, dan keterampilan dengan pikiran 2,6%. Pelayanan ini diberikan juga di poli kebidanan Puskesmas Tabanan III namun pelayanan ini belum banyak dimanfaatkan oleh pasien-pasien yang melakukan perawatan di pelayanan kesehatan maternitas salah satunya di poli kebidanan. Tujuan: Untuk mengetahui Pengetahuan dan Sikap Pasien Tentang Asuhan Mandiri Ramuan dan Akupresur di Poli Kebidanan Puskesmas Tabanan III. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriftif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel menggunakan total sampel yang melibatkan 150 orang responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan  analisis statistic distribusi frequensi. Hasil: Analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden tentang asuhan mandiri ramuan dan akupresur berada dalam kategori cukup (37,7%). Demikian pula dengan gambaran sikap responden menunjukkan sikap yang positif sebesar  (62,7%). Kesimpulan: Gambaran Pengetahuan dan Sikap Pasien tentang Asuhan Mandiri Ramuan dan Akupresur cukup baik namun diharapkan Puskesmas Tabanan III tetap melakukan sosialisasi dan pemberian informasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pelayanan asuhan mandiri ini.
PENERIMAAN IBU NIFAS TERHADAP THERAPI AKUPRESUR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DITINJAU DARI SUDUT PENERIMA DAN PEMBERI LAYANAN DI PUSKESMAS TABANAN III Ni Luh Putu Dina Susanti; Ni Nyoman Nuartini
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.096 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.141

Abstract

Latar belakang dan tujuan: Pasal 48 undang-undang kesehatan no 36 tahun 2009 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu jenis penyelenggaraan upaya kesehatan. Puskesmas Tabanan III merupakan salah satu puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional. Pelayanan kesehatan tradisional ini berupa asuhan mandiri ramuan dan akupresure. Khusus untuk pelayanan kesehatan maternitas dilakukan di poli kebidanan, ruang perawatan maternitas dan ruangan khusus untuk terapi akupresur terutama untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu-ibu nifas. Namun fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa pelayanan ini belum banyak dimanfaatkan oleh pasien di ruang maternitas. Belum diketahui dengan pasti apakah terapi akupresure ini diterima oleh pasien atau tidak.Metode :Rancangan penelitian ini adalah kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui teknik in-depth interview  terhadap 12 orang informan terdiri dari 6 orang informan utama, 6 orang  informan pendukung yang terdiri dari 2 orang keluarga  informan utama, 2 orang petugas pelaksana dan 1 orang penanggung jawab program dan 1 orang kepala Puskesmas.   Hasil: Hasil penelitian ini menemukan sebagian besar informan memiliki pengalaman memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional seperti pijat namun belum mengetahui dengan pasti pelayanan akupresur di Puskesmas Tabanan III. Setelah mendapatkan terapi akupresur untuk meningkatkan produksi ASI secara umum para informan ini memiliki persepsi yang baik dan menerima terapi ini dengan senang hati. Informan ini berharap terapi ini dikembangkan dan diberikan kepada semua pasien. Namun  pelayanan akupresur di Puskesmas Tabanan III belum optimal disebabkan masih kurangnya anggaran, sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Para informan berharap terapi ini dikembangkan dengan membuat strategi maupun manajemen pelayanan kesehatan tradsional yang baik dari tingkat pusat sampai tingkat daerah.  Simpulan: Simpulan penelitian ini persepsi informan tentang terapi akupresur baik dan menerima terapi ini dengan senang hati. Terapi ini masih perlu ditingkatkan baik dengan cara membuat strategi dan manajemen pealayanan yang baik.

Page 1 of 2 | Total Record : 20